Profil

Desa Bungur merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Desa ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan perjalanan masyarakat pesisir di Pulau Rangsang, terutama dalam bidang perikanan, pertanian, dan perdagangan antar pulau.

Nama “Bungur” diyakini berasal dari pohon Bungur, sejenis pohon berbunga ungu yang dahulu tumbuh subur di kawasan ini. Pohon tersebut menjadi penanda alam yang khas, dan sering dijadikan tempat beristirahat oleh nelayan dan peladang lokal. Dari situlah nama “Bungur” kemudian melekat menjadi nama wilayah ini.

Pada awalnya, kawasan Desa Bungur merupakan pemukiman kecil yang dihuni oleh beberapa keluarga nelayan dan petani. Seiring dengan waktu, jumlah penduduk bertambah karena datangnya warga dari daerah sekitar yang tertarik dengan potensi lahan dan laut di desa ini. Kehidupan masyarakat kala itu sangat dipengaruhi oleh budaya gotong royong dan kekeluargaan yang kuat.

Desa Bungur resmi dibentuk sebagai desa administratif setelah pemekaran wilayah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun-tahun awal berdirinya kabupaten tersebut. Sebelum menjadi desa mandiri, wilayah ini merupakan bagian dari desa induk yang lebih besar di sekitarnya.

Sebagai desa pesisir, Bungur memiliki kekayaan sumber daya alam yang menjadi tumpuan hidup masyarakatnya, mulai dari perikanan tradisional, budidaya, hingga hasil pertanian dan perkebunan. Selain itu, letaknya yang strategis di jalur laut Selat Melaka membuat desa ini memiliki nilai penting dalam konektivitas antar pulau, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi.

Hingga saat ini, Desa Bungur terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai program pembangunan desa yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Semangat kebersamaan dan nilai-nilai kearifan lokal tetap menjadi dasar kuat dalam menjaga jati diri dan keberlangsungan desa ini.